Senin, 26 Maret 2012

tugas kd 6

Jawaban Tugas 6

NOMOR 1







































NOMOR 2




















NOMOR 3







NOMOR 4

MALAM = MALAM



NOMOR 5 


Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya.Berikut contoh gambar NOT Gate:

Tugas KD 6

Wednesday, February 1, 2012


NOT gate (inverter)
Output Q adalah benar ketika input A adalah TIDAK benar, output adalah kebalikan dari input: Q = BUKAN
Sebuah NOT gate hanya dapat memiliki satu masukan. Sebuah NOT gate  disebut juga inverter.
traditional NOT gate symbol IEC NOT gate symbol
Input AOutput Q
01
10
Traditional symbol IEC symbol Truth Table

AND gate
Output Q adalah benar jika input A DAN B masukan keduanya benar: Q = A DAN B
Sebuah AND gate dapat memiliki dua atau lebih input, output-nya adalah benar jika semua input benar.
traditional AND gate symbol IEC AND gate symbol
Input AInput BOutput Q
000
010
100
111
Traditional symbol IEC symbol Truth Table

NAND gate (NAND = Not AND)
Ini merupakan gerbang AND dengan output terbalik, seperti yang ditunjukkan oleh 'o' pada output.
Outputnya adalah benar jika input A DAN B masukan TIDAK keduanya benar: Q = TIDAK (A DAN B)
Sebuah gerbang NAND dapat memiliki dua atau lebih input, outputnya adalah TIDAK benar jika semua input benar.              
   
OR gate
Output Q adalah benar jika input A ATAU masukan B adalah benar (atau keduanya dari mereka adalah benar): Q = A ATAU B
Sebuah gerbang OR dapat memiliki dua atau lebih input, output-nya adalah benar jika paling tidak salah satu input benar.
traditional OR gate symbol IEC OR gate symbol
Input AInput BOutput Q
000
011
101
111
Traditional symbol IEC symbol Truth Table

NOR gate (NOR = Not OR)
Ini adalah sebuah gerbang OR dengan output terbalik, seperti yang ditunjukkan oleh 'o' pada output.
Output Q adalah benar jika TIDAK input A ATAU B adalah benar: Q = TIDAK (A OR B)
Sebuah gerbang NOR dapat memiliki dua atau lebih input, output-nya adalah benar jika tidak ada input yang benar.
traditional NOR gate symbol IEC NOR gate symbol
Input AInput BOutput Q
001
010
100
110
Traditional symbol IEC symbol Truth Table

EX-OR (EXclusive-OR) gate
Output Q adalah benar jika masukan salah A adalah benar ATAU input B adalah benar, tetapi tidak ketika keduanya adalah benar: Q = (A DAN TIDAK B) ATAU (B DAN TIDAK A)
Ini seperti sebuah gerbang OR tetapi tidak termasuk kedua input adalah benar.
Outputnya adalah benar jika input A dan B adalah BERBEDA.
EX-gerbang OR hanya dapat memiliki 2 input.
traditional EX-OR gate symbol IEC EX-OR gate symbol
Input AInput BOutput Q
000
011
101
110
Traditional symbol IEC symbol Truth Table

EX-NOR (EXclusive-NOR) gate
EX-NOR (eksklusif-NOR) gerbang
Ini adalah EX-gerbang OR dengan output terbalik, seperti yang ditunjukkan oleh 'o' pada output.
Output Q adalah benar jika input A dan B adalah SAMA (baik benar atau keduanya salah): P = (A DAN B) ATAU (TIDAK DAN TIDAK B)
EX-NOR hanya dapat memiliki 2 input.
traditional EX-NOR gate symbol IEC EX-NOR gate symbol
Input AInput BOutput Q
001
010
100
111
Traditional symbol IEC symbol Truth Table

Wednesday, January 18, 2012


Inductor

    INDUCTOR
     
Sebuah induktor adalah perangkat listrik yang digunakan dalam sirkuit listrik karena muatan magnetik.

Sebuah induktor biasanya terbuat dari kumparan melakukan materiseperti kawat tembaga, yang kemudiandibungkus di sekitar inti yang terbuat dari udara atau logam magnetikJika Anda menggunakan lebih banyak material magnetik sebagai intiAnda bisa mendapatkan medan magnet di sekitar induktor akan mendorongdalam menuju induktormemberikan induktansi yang lebih baik [1] induktor kecil juga dapat dimasukkan kesirkuit terpadu dengan menggunakan cara yang samadigunakan untuk membuat transistorAluminiumbiasanya digunakan sebagai bahan melakukan dalam kasus ini.

[perubahan] Bagaimana induktor kerja
Disambig-dark.svg Untuk berapa induktor bekerja di sirkuit seri dan paralel, lihat Seri dan sirkuit paralel.

Sementara kapasitor tidak seperti perubahan teganganinduktor tidak suka perubahan dalam arus.

Secara umumhubungan antara waktu-berbagai tegangan v (t) di sebuah induktor dengan induktansi L dan waktu-bervariasi arus i (t) melewati hal ini dijelaskan oleh persamaan diferensial:

     v (t) = L \ frac {di} {dt}.

[perubahan] Bagaimana induktor digunakan

Induktor sering digunakan dalam sirkuit analog. Dua atau lebih induktor yang telah digabungkan fluks magnetmembuat sebuah transformatorTransformator yang digunakan di setiap jaringan listrik di seluruh dunia.Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrikdi mana mereka digunakan untuk menurunkan jumlahperangkat listrik tegangan memberikan off atau menurunkan arus gangguanKarena induktor lebih berat darikomponen listrik lainnyaorang telah menggunakan mereka dalam peralatan listrik kurang sering.

Semikonduktor

Semikonduktor
Tahukah kamu apa itu bahan semikonduktor ?
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan (suhu tinggi) besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. Untuk mendapatkan benda seperti ini, biasanya dilakukan pendopingan atom tertentu.
Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon.
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya.
Pada suhu yang sangat rendah (0K), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar berikut.
Struktur dua dimensi kristal Silikon
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
Semikonduktor Tipe-N
Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
doping atom pentavalen
Tipe-P
Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.
doping atom trivalen
Dioda PN
Jika dua tipe bahan semikonduktor ini dilekatkan--pakai lem barangkali ya :), maka akan didapat sambungan P-N yang dikenal sebagai dioda. Pada pembuatannya memang material tipe P dan tipe N bukan disambung secara harpiah, melainkan dari satu bahan dengan memberi doping yang berbeda.
sambungan p-n
Dioda akan hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja, sehingga dipakai untuk aplikasi rangkaian penyearah (rectifier). Dioda, Zener, LED, Varactor dan Varistor adalah beberapa komponen semikonduktor sambungan PN yang dibahas pada kolom khusus.
Transistor Bipolar
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan. Sambungan itu membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya berturut-turut disebut emitor, base dan kolektor. Base selalu berada di tengah, di antara emitor dan kolektor. Transistor ini disebut transistor bipolar, karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di kutup negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutup positif. bi = 2 dan polar = kutub.
Transistor npn dan pnp

Transformator

Transformator atau sering juga disebut trafo adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk mengubah (menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik bolak-balik (AC)
Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan skunder adalah merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan inti trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan AC frekuensi rendah biasanya inti trafo terbuat dari lempengan2 besi yang disusun menjadi satu membentuk teras besi. Sedangkan untuk trafo frekuensi tinggi (digunakan pada rangkaian2 Radio Frequency/RF) menggunakan inti ferit (serbuk besi yang dipadatkan).



Pada penggunaannya trafo juga digunakan untuk mengubah impedansi. (hah makanan apaan tuh impedansi?!)
Wah kalo ngejelasin impedansi bakal habis postingan ini, ntar deh saya jelaskan tentang impedansi lain waktu aja ya :-). Balik lagi ke trafo, untuk trafo frekuensi rendah contohnya adalah trafo penurun tegangan (Step Down Trafo) yang digunakan pada peralatan2 elektronik tegangan rendah, adaptor, pengisi battery dsb. Trafo jenis ini jika pada bagian primernya kita hubungkan dengan tegangan AC misalnya 220 volt maka pada bagian skundernya akan mengeluarkan tegangan yang lebih rendah. Pada rangkaian tersebut trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala PLN yang 220 volt menjadi sebesar tegangan yang dibutuhkan peralatan tersebut agar dapat bekerja normal, misalnya 3 volt, 6 volt atau 12 volt dsb.

Sementara itu trafo penaik tegangan (Step Up Trafo) adalah kebalikan dari step down trafo yaitu untuk menaikkan tegangan listrik AC. Sebuah trafo penurun tegangan bisa juga kita gunakan untuk menaikkan tegangan dengan membalik bagian primernya menjadi skunder dan bagian skunder menjadi primer, tentu dengan memperhatikan tegangan kerja trafo tersebut. Contoh penggunaan trafo penaik tegangan adalah pada rangkaian emergency light/lampu darurat yang menyala saat PLN padam dan UPS pada PC. Prinsip kerjanyanya adalah tegangan DC (searah) yang berasal dari battery diubah menjadi tegangan AC (bolak-balik) lalu dinaikan menjadi 220 volt oleh trafo sehingga mampu menyalakan lampu atau PC di saat PLN padam.

Secara (bukan karena;-)) prinsip trafo penurun tegangan adalah jumlah lilitan primernya lebih banyak dari pada jumlah lilitan skundernya. Sedangkan trafo penaik tegangan memiliki jumlah lilitan primer lebih sedikit dari pada jumlah lilitan skundernya. Jika dilihat dari besarnya ukuran kawat email yang digunakan, trafo penurun tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih kecil pada lilitan primernya. Sebaliknya trafo penaik tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih besar pada lilitan primernya. Hal ini dikarenakan pada trafo penurun tegangan out put (keluaran) arus listriknya lebih besar, sedangkan trafo penaik tegangan memiliki out put arus yang lebih kecil. Sementara itu frekuensi tegangan pada in put dan out putnya tetap (tidak ada perubahan). Parameter lain adalah efisiensi daya trafo. Dalam kinerjanya trafo yang bagus memiliki efisiensi daya yang besar (sekitar 70-80%). Daya yang hilang biasanya keluar menjadi kalor/panas yang timbul pada saat trafo bekerja. Trafo yang memiliki efisiensi tinggi dibuat dengan teknik tertentu dengan memperhatikan bahan inti trafo, kerapatan lilitannya serta faktor2 lainnya.

Untuk mengetahui sebuah trafo masih bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakan AVO meter. Caranya posisikan AVO meter pada posisi Ohm meter, lalu cek lilitan primernya harus terhubung. Demikian juga lilitan sekundernya juga harus terhubung. Sedangkan antara lilitan primer dan skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut konslet (kecuali untuk jenis trafo tertentu yang memang didesain khusus untuk pemakaian tertentu). Begitu juga antara inti trafo dan lilitan primer/skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut akan mengalami kebocoran arus jika digunakan. Secara fisik trafo yang bagus adalah trafo yang memiliki inti trafo yang rata dan rapat serta jika digunakan tidak bergetar, sehingga efisiensi dayanya bagus. Dalam penggunaannya perhatikan baik2 tegangan kerja trafo, tiap tep-nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada primernya 0V - 110V - 220V, untuk tegangan 220 volt gunakan tep 0V dan 220V, sedangkan untuk tegangan 110 volt gunakan 0V dan 110V, jangan sampai salah atau trafo kita bakal hangus! Dan pada skundernya misalnya 0V - 3V - 6V - 12V dsb, gunakan 0V dan tegangan yang diperlukan. Ada juga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep) yang artinya adalah titik tengah. Contoh misalnya 12V - CT - 12V, artinya jika kita gunakan tep CT dan 12V maka besarnya tegangan adalah 12 volt, tapi jika kita gunakan 12V dan 12V besarnya tegangan adalah 24 volt.

Besarnya arus listrik yang bisa di supply oleh sebuah trafo biasanya juga dicantumkan misalnya 0.5 Amp, 1 Amp, 5 Amp dsb. Sesuaikan dengan kebutuhan jika membeli atau menggunakannya agar bisa berfungsi normal dan efisien.

Jenis2 trafo yang lain adalah trafo OT(Output Trafo) dan IT(Input Trafo). Trafo jenis ini banyak digunakan pada peralatan audio. Untuk trafo frekuensi tinggi mungkin nanti akan kita bahas pada bagian Radio Frekuensi (RF) karena penggunaannya lebih banyak dalam rangkaian2 RF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar