Jumat, 30 Maret 2012

teguhpoeetra

Resistor

    Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus listrik dan juga digunakan sebagai pembagi tegangan. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga resistor bersifat menghambat (resistif) dan umumnya terbuat dari bahan karbon.Satuan resistansi (tahanan) dari suatu resistor dinyatakan dalam Ohm (Ω) dan dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf “R”.

Agar dapat menggunakan resistor dengan baik, kita perlu mengetahui beberapa hal berikut:

  1. nilai resistansinya; dinyatakan dalam ohm (Ω), kiloohm (kΩ), atau megaohm (MΩ),
  2. toleransi; dinyatakan sebagai penyimpangan minimum dan maksimum yang diizinkan dari nilai tertera.
  3. rating/lesapan daya; daya yang harus sama atau lebih besar dari pada disipasi maksimumnya. Resistor dengan resistansi R yang dialiri arus I akan menerima daya sebesar P=(I^2)R watt. Daya ini akan menaikkan suhu resistor, dan jika melebihi kemampuan daya (power rating) yang diperkenankan dapat menyebabkan kerusakan peramanen, berupa perubahan nilai resistansi atau dapat membuat resistor rusak total. Resistor karbon umumnya dibuat dengan kemampuan daya1/4, 1, dan  2 watt. Resistor film oksida logam dibuat dengan kemampuan daya hingga 10 watt dan resistor lilitan kawat dibuat dengan kemampuan lesap hingga 50 watt.
  4. derau dan perilakunya pada frekuensi tinggi

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam berdasarkan susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film.

Dari segi nilainya, resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu resistor tetap dan resistor variabel:
1. Resistor Tetap
Resistor tetap, resistor cincin warna, resistor gelangResistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Simbol Resistor Tetap dan digambarkan dengan simbol seperti berikut:
R1 merupakan kode sistem Amerika dan R2 kode sistem Eropa.
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang warna. Untuk lebih jelasnya tentang kode warna, anda dapat mempelajari selanjutnya di kode warna resistor.
Anda  dapat mempelajari sistem pengkodean ini di Pengkodean Warna Resistor.
Ada juga jenis resistor lain selain resistor gelang/cincin seperti di atas, yaitu resistor yang berbentuk segi empat. Biasanya resistor iini berwarna putih, dan nilai resistansinya sudah tertera pada badan resistor.

2. Resistor Variabel
Resistor ini memiliki nilai resistansi yang dapat berubah-ubah. Beberapa jenis resistor variabel yaitu:
  • nilainya dapat diatur secara mekanik (digeser/diputar). Resistor yang tergolong jenis ini yaitu potensiometer, reostat, dan trimer potensio.
  • nilainya bergantung pada suhu. Ada dua macam resistor yang termasuk jenis ini yaitu NTC (Negative Temperature Coefficien) dan PTC (Positif Temperature Coefficien).
  • nilainya bergantung pada intensitas cahaya. Contoh resistor jenis ini yaitu LDR (Ligh Dependent Resistor)
  • nilainya bergantung dari tegangan. Contohnya VDR (Voltage Dependent Resistor).

Senin, 19 Desember 2011


Cara Setting BIOS

Cara Mensetting BIOS

LANGKAH 1 
Hubungkan monitor, kiboard, mouse danperanti lainnya pada PC. Jangan lupatancapkan kabel power ke port power dibelakang PC. Sesudah itu, tekan tombol power pada PC dan monitor untuk menghidupkan komputer rakitan Anda PC segera melakukan proses booting.

LANGKAH 2

Segeralah menekan tombol [Delete] padakibor untuk masuk ke menu BIOS/CMOSSetup.


                                  


LANGKAH 3

Anda akan masuk BIOS. Pada workshop ini, motherboard yang kami gunakan menggunakan AwardBIOS. Jadi langkah-langkah berikut ini disusun berdasarkan AwardBIOS. Pengaturan untuk jenis BIOS lainnya kurang lebih sama saja kok. Nah, hal pertama yang harus Anda lakukanadalah mengeset waktu yang akan digunakan oleh sistem komputer. Aturlah melalui menu [Main][System Time]. Untuk mengubahnya, gunakan tombol [+], [-] dan tombol [Tab] pada kiboard Anda.


LANGKAH  4

 Selanjutnya, dengan cara yang sama, ubahlah tanggal pada sistem komputer Anda melalui menu[System Date].

                       


LANGKAH 5
Setelah mengeset waktu dan tanggal dari sistem, jika mau, Anda juga dapat memasang password BIOS agar orang lain tidak dapat mengubah setelan BIOS yang Anda buat. Caranya,pilih menu [Supervisor Password], lalu tekan tombol [+] pada kiboard. Selanjutnya, masukkan password Anda pada boks Enter Password, lalu klik [Enter]. Masukkan kembali password Anda pada boks Confirm Password, kemudian kembali klik [Enter]. Nah, sekarang status opsi Supervisor Password pasti menjadi Enabled.

LANGKAH  6
Bila PC Anda akan dipakai beramai-ramai, Anda juga bisa mengeset user password untuk masing-masing pengguna. Manfaatkan saja menu [User Password]. Cara mengesetnya samasaja kok dengan pengaturan pada supervisor password.

LANGKAH  7
 Sekarang bukalah menu [Advanced] dengan menekan tombol [‡] (arah panah ke kanan) padakibor Anda, lalu pilih [I/O Device Configuration] kemudian [Enter].

LANGKAH  8

Di sini Anda dapat mengatur penggunaan fitur onboard pada motherboard Anda. Misalnya, bila Anda menggunakan kartu suara dan modem yang bukan onboard, ubahlah opsi [Onboard AC97Audio Controller] dan [Onboard AC97 Modem Controller] menjadi [Disabled] dengan menekan tombol [+] pada kiboard Anda. Selanjutnya klik [Esc] untuk kembali ke menu [Advanced].

LANGKAH  9
Sekarang pilih opsi [PCI Configuration] lalu tekan [Enter]. Kemudian agar slot USB Anda berfungsi set opsi [USB Function] menjadi [Enabled]. Jika belum, Anda bisa mengubahnya dengan menekan tombol [+]. Jika sudah, kembali ke menu [Advanced] dengan menekan tombol [Esc].

LANGKAH 10

 Selanjutnya Anda dapat mengubah manajemen penggunaan listrik dari komputer melalui menu [Power] dengan menekan tombol [‡]. Namun untuk mudahnya, tak usah mengubah hal apa pundalam pengaturan ini.

LANGKAH 11
Selanjutnya buka menu [Boot]. Nah, untuk memudahkan penginstalan sistem operasi yang akan dilakukan setelah ini, ubahlah pola boot dari PC. Set CD ROM sebagai boot device  pertama, kemudian hard disk  sebagai boot device  ke dua dan flopy boot device ke tiga, dengan menggunakan tombol [+] atau [-]. Gunanya, agar tiap kali booting, komputer mencari adanya sistem operasi di CD-ROM dulu, baru kemudian hard disk, dan flopy.

LANGKAH 12
 Masukkan CD instalasi Windows XP ke CD-ROM drive. Setelah itu, pilih menu [Exit] [Exit Saving Changes] untuk keluar dari BIOS dan menyimpan pengaturan yang Anda buat barusan. Selanjutnya komputer akan restart. Dan jika Anda tadi mengaktifkan user password, maka akan muncul bok password. Isi password tersebut agar komputer dapat melanjutkan proses booting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar